Senin, 10 April 2017

PESTA PERNIKAHAN

"Jangan pernah melihat ke belakang! atau kalian akan diselak saat antri makanan"
-F.K.Z-

Kemarin gw dateng ke pesta pernikahannya sodara gw. Hari itu adalah hari yang akan menjadi sejarah buat dia, karena dia akan melangsungkan kehidupan yang baru bersama istri tercintanya. Hari dimana kalian akan memantapkan hubungan kalian bersama pasangan kalian dengan bersumpah dan disahkan atas nama agama dan negara.
Tapi tau ngak sih kalian? bagi para tamu undangan, pesta pernikahan akan menjadi tempat yang sangat kompetitif (penuh persaingan). Mungkin sebagian dari kalian ada yang mengalaminya atau kalian hanya sekedar merasakannya tapi belum sadar bahwa itu adalah sebuah persaingan. Jadi, gw akan kasih tau ke kalian persaingan apa yang ada di pesta pernikahan
Ada berbagai macam persaingan yang terjadi bagi para tamu undangan: mulai dari kendaraan yang digunakan ke tempat acara, gaun atau pakaian yang digunakan, saingan kehebatan pacar atau gebetan yang kalian ajak, bahkan sampai status sosial yang di miliki.
Tapi bagi gw itu semua ngak penting sama sekali. Kenapa? karena gw ngak punya kendaraan mewah dan pakaian yang keren buat gw pakai ke pesta. Status sosial gw? gw ngak punya status sosial, jangankan status sosial, status BBM aja jarang gw update. Kalo pacar atau gebetan? ... hmmmm(oke, skip).
Gw emang ngak punya sesuatu yang keren buat bersaing dengan tamu-tamu lain yang dateng ke pesta pernikahan. Tetapi ada satu hal yang gw miliki dan gw termasuk pesaing yang tangguh dalam hal ini yaitu, persaingan mendapatkan makanan di pesta pernikahan.
Persaingan mendapatkan makanan di pesta pernikahan bukanlah perkara yang mudah. Justru disini lah persaingan itu terasa sangat sengit, bahkan persaingan lain yang gw sebutkan tadi udah ngak ada pengaruhnya lagi kalo udah berurusan dengan saingan ngambil makanan.
Hari itu gw dateng bersama rombongan keluarga gw. Tempat pernikahannya berada di salah satu gedung di kawasan perumahan lippo karawaci. Sekitar 30 menit dari rumah gw, kami semua sudah sampai di gedung tempat sodara gw ini melangsungkan pernikahannya.
Baru saja kami menginjakan kaki di lobbi gedung, persaingan sudah mulai terasa. Kali ini persaingan tentang siapa yang lebih dulu masuk ke dalam lift, karena lift hanya mampu menampung 9 orang sekali angkut maka kemungkinan terjadinya persaingan sangat besar. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal aneh, tapi itulah yang terjadi.
Awalnya para tamu yang berada di lobbi santai-santai saja, dan suasana pun masih dalam kondisi yang aman. Tetapi semua berubah saat pintu lift di lobbi terbuka. Semua tamu undangan langsung merespon cepat bunyi 'TING' (menandakan pintu lift terbuka) dengan menoleh ke arah lift dan berjalan dengan kecepatan diatas rata-rata orang normal.
Gw dan keluarga gw cuman bisa terpaku melihat betapa kerasnya persaingan yang terjadi kali ini. Entah apa yang sebenarnya terjadi, padahal posisi keluarga gw berkumpul tepat didepan lift dan tamu yang lain berada agak jauh dari lift. Tetapi saat pintu lift tebuka, tiba-tiba saja lift sudah penuh diisi tamu-tamu yang tadinya berada dibelakang kami. AMAZING!
Setelah berjibaku cukup lama di persaingan lift tadi akhirnya kami bisa tiba di ruangan resepsi pernikahan. Jam menunjukan pukul 11.00 siang dan acara pun segera dimulai. Diawali dengan iring-iringan penganten menuju ke pelaminan, kemudian dilanjutkan dengan wejangan dari sesepuh dan doa dari ustad untuk kedua mempelai dan dilanjutkan lagi dengan acara puncak yaitu menikmati hidangan.
MC-pun mengumumkan "Acara selanjutnya adalah menikmati hidangan bagi para tamu undngan."
Kata-kata MC barusan ibaratnya adalah sebuah tanda dimulainya persaingan terbesar dalam setiap acara pernikahan. Ibarat lonceng tanda dimulainya peperangan besar yang akan terjadi. Peperangan para tamu undangan untuk bersaing demi mendapatkan hidangan lezat yang berada di pesta tersebut.
Kali ini gw sudah mengarahkan bidikan gw ke meja kecil di sudut ruangan yang menyajikan pempek palembang yang akan gw jadikan sebagai makanan pembuka. Persaingan sudah mulai memanas di meja pempek, dalam hitungan detik meja pempek yang tadinya sepi langsung penuh dibanjiri oleh tamu lain yang juga ingin menikmati hidangan tersebut.
Tapi bidikan gw sudah terkunci. Gw pun sudah berada di posisi strategis yaitu berada langsung di hadapan pelayan pempek tersebut. Namun posisi itu juga punya banyak resiko, karena akan banyak tangan yang menjulur dari belakang kepala kalian buat ikut minta "jatah makanannya" ke si pelayan dan kalo kalian lagi apes, maka kuah pempek itu bisa menjadi tambahan parfum di baju kalian.
Gw ngak habis pikir dengan kebiasaan yang terjadi di pesta pernikahan. Kenapa sih harus rebutan makanan? ngak mungkin juga kan saat kalian ngelamar kerja trus ditanya HRD "apa keahlian kamu?" trus kalian bakal jawab "saya selalu bisa dapat makanan yang enak saat pesta pernikahan, walaupun antriannya banyak!" trus si HRD bakalan melakukan standing applause sambil geleng-geleng kepala trus bilang "kamu memiliki bakat yang hanya dimiliki oleh satu banding sejuta". Ngak mungkin kan.
Atau mungkin gw sempet berfikir kalo keahlian kaya gini dijadikan pekerjaan. Jadi saat kalian mau antri makanan di pesta pernikahan ada orang nyolek kalian dari samping trus ngomong "mau di bantu? saya punya orang dalem". Ini akan menjadi pekerjaan yang paling aneh buat gw.
Singkat cerita gw berhasil mencicipi beberapa makanan yang dihidangkan di pesta tersebut. Gw ngerasa ini adalah persaingan yang sangat ketat. Gw juga sempet antri di meja sate dan sudah berhadapan dengan si pelayan satenya. Gw pun menyambut keberuntungan gw itu dengan suka cita, karena pas banget sate ini tinggal sisa satu porsi dan itu akan menjadi milik gw.
Si pelayan sate tersebut pun sudah siap memberikan porsi sate terakhir itu. Tapi entah dari mana, ada tangan menjulur dari sisi kanan gw dan meminta sate juga dan sialnya si pelayan malah memilih buat ngasih itu porsi sate terakhirnya ke si kampret yang muncul secara tiba-tiba dan menghancurkan harapan gw buat nyicipin sate.
Gw pun hanya bisa tertunduk lesu setelah mengalami kejadian tersebut. Kenapa dunia begitu kejam? kenapa dewi fortuna harus meninggalkan gw di saat genting seperti itu? rasa yang gw alami barusan itu sulit gw gambarkan dengan kata-kata.
Oh iya, sedikit tips dari gw biar kalian bisa bersaing saat acara makan-makan dipesta pernikahan. Tips pertama adalah jangan salaman dulu sama penganten. Karena saat kalian selesai salaman sama penganten antrian makanan sudah pasti akan panjang dan kalian akan gagal untuk menikmati makanan-makanan enak yang ada di pesta tersebut. Jadi salamannya ntar aja kalo udah mau pulang. (hehe, maap ya penganten).
Tips kedua, usahakan sebelum acara makan-makan dimulai kalian sudah berdiri didekat meja makanan yang kalian incar pertama kali. Setelah itu langsung ngantri lagi di meja makanan incaran kedua kalian sambil menikmati hidangan yang sudah kalian ambil tadi sehingga waktu mengantri tidak akan terasa lama. Ingat! jangan santai-santai menikmati hidangan pertama kalian atau kalian hanya akan menikmati satu makanan itu saja.
Tips ketiga, ini adalah kunci kesuksesan kalian untuk mencicipi semua makanan yang ada di pesta. Bekerjasamalah dengan adik, kakak, orang tua, atau pacar kalian untuk mengantri di dua meja makanan terpisah, dan tiap orang mengambil minimal 2 piring hidangan yang disediakan. Cara terakhir ini adalah cara yang paling efektif. Selain membangun hubungan yang baik dengan keluarga atau pacar lewat kerjasama yang bagus, kita juga dapat mencicipi berbagai macam makanan yang disediakan di pesta pernikahan tersebut. Hubungan antara keluarga, pacar dan perut pun makin menjadi harmonis.
Terlepas dari kegalauan gw di meja sate tadi, gw seperti melihat cahaya terang di lorong gelap. Cahaya yang menuntun gw buat bangkit dari keterpurukan, yaitu tidak adanya antrian di meja makanan utama. Maka tanpa berlama-lama gw segera melupakan kegagalan barusan dan berjalan dengan langkah yang tegar menuju ke meja prasmanan. Makanan utama yang dihidangkan pun cukup mengobati kegalauan gw tentang kerasnya persaingan di antrian meja sate tadi.
Kami semua pun sudah merasa kenyang dan puas mencicipi hidangan yang tersedia. Kami sekeluarga pun menuju pelaminan untuk bersalaman dan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai dan kami pun pulang kerumah dengan hati yang riang.

Terima kasih buat kalian yang udah nyempetin buat mampir ke blog gw, gimana menurut kalian, apa kalian juga pernah ngalamin hal sama kaya yang barusan gw ceritain, hehe.
Kalian juga boleh berbagi cerita kalian lewat komentar dan jangan lupa juga buat share ke temen-temen kalian, sampai ketemu lagi di cerita berikutnya. :)

(Cerita ini gw buat khusus untuk ngerayain pernikahan sodara gw ADE TRI UTAMA dengan istri tercintanya ICHA  tanggal 8 april 2017 Selamat menempuh hidup baru, dan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.)

BELAJAR MOTOR

"TRYING IS THE FIRST STEP TOWARDS FAILURE"
-HOMER SIMPSON-

Ini adalah kisah gw saat masih SMP. Seperti layaknya remaja yang lainnya, gw saat remaja pun selalu ingin mencoba hal baru yang membuat gw semakin keren. Salah satu caranya adalah dengan bisa mengendarai kendaraan. Berhubung keluarga gw adalah keluarga yang sederhana, jadi gw cuman bisa belajar mengendarai motor.
Namun hal itu bukan masalah buat gw, karena menurut gw motor itu emang kendaraan yang gagah untuk dikendarai seorang laki-laki. Kalian pasti pernah liat di film terminator kan, saat si arnold sweuewewetiger (nulis schwarzenegger itu susah men) itu mengendarai motor dengan badan yang berotot dan setelan jeans, itu menurut gw adalah hal paling macho buat dilakuin. Jadi mulai saat itu gw pun memutuskan untuk belajar motor.
Banyak orang yang berasumsi kalo mengendarai motor itu mudah. "Belajar motor itu gampang klo lu udah bisa ngendarain sepeda", orang-orang tuh selalu ngomong kaya gitu, gw pun berfikir klo emang kaya gitu gw juga pasti bisa ngendarain motor, kan gw udah bisa ngendarain sepeda.
Tapi, ternyata kata-kata itu cuman omong kosong (bullsyit) kenapa gw bisa ngomong kaya gitu? soalnya pas pertama kali gw belajar motor gw ngak nemu tuh ada gowesan di motor. Padahal kan kita tau kalo ngendarain sepeda itu kan di gowes.
Walaupun udah ngerasa ketipu, gw ngak berhenti sampai disitu. Demi menggapai impian gw untuk terlihat gagah kaya si arnold sweuewewetiger (asli ni nama ribet banget kalo buat di tulis) di film terminator itu, gw memutuskan untuk lanjut belajar ngendarain motor.
Sebelum praktek di lapangan, gw pun melalui sesi teori dulu sama mentor gw (abang gw sendiri) bagaimana untuk bisa mengendarai motor.
"Jadi gini, pertama nyalain mesin". Kata abang gw. "Trus lu tarik ni kopling, masukin gigi, puter gasnya sambil pelan-pelan lepasin kopling". Sambung abang gw.
Gw pun cuman bisa bengong, kaga paham apa yang dikasih tau abang gw.
"Ngerti ngak?". Kata abang gw.
Gw pun menggelengkan kepala dengan mantap.
"Yee. dengerin nih mangkannya". Kata abang gw.
Dia pun mengulangin lagi penjelasannya tadi dan gw tetep ngak paham. Dan setelah berkali-kali diulang akhirnya selesai (abang gw nyerah ngasih teori) juga sesi teori dan sang mentor memutuskan buat masuk ke sesi praktek.
"Ah lu mah bloon, dah sini langsung praktek aja". Kata sang mentor yang bangga kepada anak didiknya.
Gw pun ngerasa dag dig dug DHUARRR !!!! jantung gw berdetak ngak karuan. Tapi gw tetep mencoba buat konsentrasi, nginget-nginget lagi apa yang dikasih tau sama abang gw.
"Sekarang nyalahin dulu motornya". Kata abang gw.
Karena berhubung motor yang gw pake buat belajar adalah motor tua, jadi blom ada elektrik staternya tapi masih pake kick stater. Jadi buat nyalahin ini motor kudu ditendang (bukan berarti motornya lu tendang-tendang trus nyala yak).
Gw pun mencoba nyela (bahasa anak motor yang menggunakan kick stater) ni motor. Percobaan pertama gagal, kedua gagal, dan akhirnya berhasil di percobaan ke tiga. Setelah motor sudah siap dan dalam keadaan menyala, maka gw masuk ke tahap berikutnya.
"Nah, tinggal lu tarik koplingnya, masukin gigi, trus lu gas dah pelan-pelan ambil lepasin itu kopling". Kata abang gw.
Sepintas teori yang abang gw bilang barusan terdengar gampang, tapi ternyata lumayan sulit buat di praktekin. Gw pun berkali-kali gagal, kadang gasnya yang tau gede duluan tapi koplingnya belom ke lepas, jadi itu motor cuman nge gerung aja di tempat tapi ngak jalan. Terkadang gw yang kecepetan lepas koplingnya padahal blom di gas.
Namun semua itu tidak sia-sia dan juga tidak aing-aing (itu mah bahasa sunda). Akhirnya gw dapat menguasai teori kopling dan gas yang abang gw ajarin. Motor ini pun perlahan-lahan mulai melaju di jalan walaupun baru 1 meter doang trus motornya mati karena gw lupa nge-gas motornya lagi saking senengnya.
Setelah gw terus mengasah teroi kopling gas ini, gw pun siap untuk masuk ke tahap berikutnya, yaitu belajar keliling lapangan. Kalo kata abang gw sih biar gw terbiasa nyeimbangin motor trus juga bisa belok. Dan gw setuju, karena kita juga perlu tau cara belok, emang lu mau lempeng aja naek motor,haha~.
Gw pun terus belajar muter-muterin itu lapangan, sampe lapangannya bosen kali ngeliat gw mutar muter aja disitu. Hari demi hari gw lewatin, dan kemampuan gw buat ngendaliin ini motor pun makin membaik dan abang gw memutuskan buat masuk tahap berikutnya.
"Gw yakin elu siap, jadi sekarang kita belajar keliling komplek". Kata abang gw.
Mendengar kata-kata itu gw pun merasa riang gembira.
"Akhirnya gw bisa ngendarain motor keliling komplek setelah sekian lama belajar dengan tekun dan giat. Pengorbanan gw ngak akan pernah sia-sia, Gw bakalan kaya si arnold sueuwewewetiger dan terlihat macho didepan para cewe-cewe". Teriak gw dalam hati sambil senyum-senyum.
Hari itu pun menjadi hari yang paling menyenangkan buat gw karena ini adalah kali pertama gw bisa keliling komplek sambil ngendarain motor. Gw pun ngebayangin betapa gagahnya gw, karena sempet beberapa kali ada cewe-cewe ngeliatin gw pas gw lewat didepan mereka.
Tapi, kegembiraan gw segera sirna setelah gw ngeliat jalanan yang agak menanjak menghadang laju motor gw. Gw pun berhenti sejenak dan berfikir gimana caranya ngelewatin ini tanjakan, gw ngak mungkin puter balik dan ngebiarin tanjakan kecil ini ngeruntuhin "macho"-nya gw, apalagi ada cewe-cewe yang ngeliatin.
"Bisa kaga lu nanjakin motor". Kata abang gw yang mulai ragu.
"Tenang, gw yakin gw bisa". Kata gw mantap.
"Pokoknya, lu jangan kagok. Tambahin aja gasnya kalo posisi nanjak kaya gini". Abang gw mengigatkan.
Gw pun bersiap dengan menatap tajam kearah tanjakan kecil yang menghalangi jalan gw ini. Gas motor pun gw putar agak besar dan suara motor pun meraung-raung dengan liar, segera gw lepas kopling dan melibas tanjakan didepan gw.
Tapi dewi fortuna tidak sedang bersama gw hari itu. Mungkin karena belom terbiasa menyesuaikan gas, motor yang udah setengah menanjak ini tiba-tiba mesinnya mati.
"Anjrit, pake mati lagi ni motor". Kata gw dalam hati.
Ditengah adegan yang menegangkan ini, gw seperti mendengar suara-suara di kepala gw
"Tekan rem, tekan rem". Kata suara di dalem kepala gw.
Gw pun langsung mengambil tindakan sigap untuk segera menarik tuas rem. Tapi, karena apes adalah kesialan yang menjadi kenyatan. Ketololan gw yang berikutnya pun terjadi, ternyata yang secara reflek gw tarik itu bukan tuas rem tapi tuas kopling. Gw dan abang gw pun dengan suksesnya meluncur mundur dan terjatuh dari motor.
aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi~~.... Tiba-tiba chakra khan nongol nanyi lagu ini (padahal kan ini lagunya rumor band, bodo amat lah).
Sialnya lagi, ternyata abang gw udah bisa menduga kalo kejadian ini bakalan terjadi. Dengan refleknya yang baik dan insting manusiawinya, dia ngak berusaha buat bantu ini motor biar ngak jatoh tapi malah loncat dari motor dan menyelamatkan dirinya sendiri. Jadi yang meluncur dan ikut jatoh bersama motor ternyata cuman gw.
Entah dosa apa yang udah gw lakuin, ternyata kesialan gw ngak cukup sampai disitu. Setelah jatoh bareng sama motor, gw pun dapet bonus dari si motor. Apa bonusnya? Ceplakan kenalpot panas di betis gw. Lengkap sudah keapesan yang menimpa gw hari itu. Udah badan sakit, sikut lecet, ceplakan knalpot di betis dan malu yang luar binasah.

Ya, mungkin kita semua pernah ngalamin hal-hal bodoh dan memalukan saat kita belajar mengendarai entah motor, mobil atau sepeda yang kita alami dalam kehidupan kita. Tapi itu bukanlah hal sia-sia, karena itu adalah proses kita untuk menjadi hebat.
Terima kasih buat kalian yang udah menyempatkan diri untuk mengintip blog gw dan baca postingan gw. Kalian juga bisa berkomentar di bawah tentang cerita konyol kalian saat pertama kali belajar mengendarai kendaraan.
Kalian juga bisa share ke temen-temen kalian loh,hehe.
Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya, Byee~~.