"Jangan pernah melihat ke belakang! atau kalian akan diselak saat antri makanan"
-F.K.Z-
Kemarin gw dateng ke pesta pernikahannya sodara gw. Hari itu adalah hari yang akan menjadi sejarah buat dia, karena dia akan melangsungkan kehidupan yang baru bersama istri tercintanya. Hari dimana kalian akan memantapkan hubungan kalian bersama pasangan kalian dengan bersumpah dan disahkan atas nama agama dan negara.
Tapi tau ngak sih kalian? bagi para tamu undangan, pesta pernikahan akan menjadi tempat yang sangat kompetitif (penuh persaingan). Mungkin sebagian dari kalian ada yang mengalaminya atau kalian hanya sekedar merasakannya tapi belum sadar bahwa itu adalah sebuah persaingan. Jadi, gw akan kasih tau ke kalian persaingan apa yang ada di pesta pernikahan
Ada berbagai macam persaingan yang terjadi bagi para tamu undangan: mulai dari kendaraan yang digunakan ke tempat acara, gaun atau pakaian yang digunakan, saingan kehebatan pacar atau gebetan yang kalian ajak, bahkan sampai status sosial yang di miliki.
Tapi bagi gw itu semua ngak penting sama sekali. Kenapa? karena gw ngak punya kendaraan mewah dan pakaian yang keren buat gw pakai ke pesta. Status sosial gw? gw ngak punya status sosial, jangankan status sosial, status BBM aja jarang gw update. Kalo pacar atau gebetan? ... hmmmm(oke, skip).
Gw emang ngak punya sesuatu yang keren buat bersaing dengan tamu-tamu lain yang dateng ke pesta pernikahan. Tetapi ada satu hal yang gw miliki dan gw termasuk pesaing yang tangguh dalam hal ini yaitu, persaingan mendapatkan makanan di pesta pernikahan.
Persaingan mendapatkan makanan di pesta pernikahan bukanlah perkara yang mudah. Justru disini lah persaingan itu terasa sangat sengit, bahkan persaingan lain yang gw sebutkan tadi udah ngak ada pengaruhnya lagi kalo udah berurusan dengan saingan ngambil makanan.
Hari itu gw dateng bersama rombongan keluarga gw. Tempat pernikahannya berada di salah satu gedung di kawasan perumahan lippo karawaci. Sekitar 30 menit dari rumah gw, kami semua sudah sampai di gedung tempat sodara gw ini melangsungkan pernikahannya.
Baru saja kami menginjakan kaki di lobbi gedung, persaingan sudah mulai terasa. Kali ini persaingan tentang siapa yang lebih dulu masuk ke dalam lift, karena lift hanya mampu menampung 9 orang sekali angkut maka kemungkinan terjadinya persaingan sangat besar. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal aneh, tapi itulah yang terjadi.
Awalnya para tamu yang berada di lobbi santai-santai saja, dan suasana pun masih dalam kondisi yang aman. Tetapi semua berubah saat pintu lift di lobbi terbuka. Semua tamu undangan langsung merespon cepat bunyi 'TING' (menandakan pintu lift terbuka) dengan menoleh ke arah lift dan berjalan dengan kecepatan diatas rata-rata orang normal.
Gw dan keluarga gw cuman bisa terpaku melihat betapa kerasnya persaingan yang terjadi kali ini. Entah apa yang sebenarnya terjadi, padahal posisi keluarga gw berkumpul tepat didepan lift dan tamu yang lain berada agak jauh dari lift. Tetapi saat pintu lift tebuka, tiba-tiba saja lift sudah penuh diisi tamu-tamu yang tadinya berada dibelakang kami. AMAZING!
Setelah berjibaku cukup lama di persaingan lift tadi akhirnya kami bisa tiba di ruangan resepsi pernikahan. Jam menunjukan pukul 11.00 siang dan acara pun segera dimulai. Diawali dengan iring-iringan penganten menuju ke pelaminan, kemudian dilanjutkan dengan wejangan dari sesepuh dan doa dari ustad untuk kedua mempelai dan dilanjutkan lagi dengan acara puncak yaitu menikmati hidangan.
MC-pun mengumumkan "Acara selanjutnya adalah menikmati hidangan bagi para tamu undngan."
Kata-kata MC barusan ibaratnya adalah sebuah tanda dimulainya persaingan terbesar dalam setiap acara pernikahan. Ibarat lonceng tanda dimulainya peperangan besar yang akan terjadi. Peperangan para tamu undangan untuk bersaing demi mendapatkan hidangan lezat yang berada di pesta tersebut.
Kali ini gw sudah mengarahkan bidikan gw ke meja kecil di sudut ruangan yang menyajikan pempek palembang yang akan gw jadikan sebagai makanan pembuka. Persaingan sudah mulai memanas di meja pempek, dalam hitungan detik meja pempek yang tadinya sepi langsung penuh dibanjiri oleh tamu lain yang juga ingin menikmati hidangan tersebut.
Tapi bidikan gw sudah terkunci. Gw pun sudah berada di posisi strategis yaitu berada langsung di hadapan pelayan pempek tersebut. Namun posisi itu juga punya banyak resiko, karena akan banyak tangan yang menjulur dari belakang kepala kalian buat ikut minta "jatah makanannya" ke si pelayan dan kalo kalian lagi apes, maka kuah pempek itu bisa menjadi tambahan parfum di baju kalian.
Gw ngak habis pikir dengan kebiasaan yang terjadi di pesta pernikahan. Kenapa sih harus rebutan makanan? ngak mungkin juga kan saat kalian ngelamar kerja trus ditanya HRD "apa keahlian kamu?" trus kalian bakal jawab "saya selalu bisa dapat makanan yang enak saat pesta pernikahan, walaupun antriannya banyak!" trus si HRD bakalan melakukan standing applause sambil geleng-geleng kepala trus bilang "kamu memiliki bakat yang hanya dimiliki oleh satu banding sejuta". Ngak mungkin kan.
Atau mungkin gw sempet berfikir kalo keahlian kaya gini dijadikan pekerjaan. Jadi saat kalian mau antri makanan di pesta pernikahan ada orang nyolek kalian dari samping trus ngomong "mau di bantu? saya punya orang dalem". Ini akan menjadi pekerjaan yang paling aneh buat gw.
Singkat cerita gw berhasil mencicipi beberapa makanan yang dihidangkan di pesta tersebut. Gw ngerasa ini adalah persaingan yang sangat ketat. Gw juga sempet antri di meja sate dan sudah berhadapan dengan si pelayan satenya. Gw pun menyambut keberuntungan gw itu dengan suka cita, karena pas banget sate ini tinggal sisa satu porsi dan itu akan menjadi milik gw.
Si pelayan sate tersebut pun sudah siap memberikan porsi sate terakhir itu. Tapi entah dari mana, ada tangan menjulur dari sisi kanan gw dan meminta sate juga dan sialnya si pelayan malah memilih buat ngasih itu porsi sate terakhirnya ke si kampret yang muncul secara tiba-tiba dan menghancurkan harapan gw buat nyicipin sate.
Gw pun hanya bisa tertunduk lesu setelah mengalami kejadian tersebut. Kenapa dunia begitu kejam? kenapa dewi fortuna harus meninggalkan gw di saat genting seperti itu? rasa yang gw alami barusan itu sulit gw gambarkan dengan kata-kata.
Oh iya, sedikit tips dari gw biar kalian bisa bersaing saat acara makan-makan dipesta pernikahan. Tips pertama adalah jangan salaman dulu sama penganten. Karena saat kalian selesai salaman sama penganten antrian makanan sudah pasti akan panjang dan kalian akan gagal untuk menikmati makanan-makanan enak yang ada di pesta tersebut. Jadi salamannya ntar aja kalo udah mau pulang. (hehe, maap ya penganten).
Tips kedua, usahakan sebelum acara makan-makan dimulai kalian sudah berdiri didekat meja makanan yang kalian incar pertama kali. Setelah itu langsung ngantri lagi di meja makanan incaran kedua kalian sambil menikmati hidangan yang sudah kalian ambil tadi sehingga waktu mengantri tidak akan terasa lama. Ingat! jangan santai-santai menikmati hidangan pertama kalian atau kalian hanya akan menikmati satu makanan itu saja.
Tips ketiga, ini adalah kunci kesuksesan kalian untuk mencicipi semua makanan yang ada di pesta. Bekerjasamalah dengan adik, kakak, orang tua, atau pacar kalian untuk mengantri di dua meja makanan terpisah, dan tiap orang mengambil minimal 2 piring hidangan yang disediakan. Cara terakhir ini adalah cara yang paling efektif. Selain membangun hubungan yang baik dengan keluarga atau pacar lewat kerjasama yang bagus, kita juga dapat mencicipi berbagai macam makanan yang disediakan di pesta pernikahan tersebut. Hubungan antara keluarga, pacar dan perut pun makin menjadi harmonis.
Terlepas dari kegalauan gw di meja sate tadi, gw seperti melihat cahaya terang di lorong gelap. Cahaya yang menuntun gw buat bangkit dari keterpurukan, yaitu tidak adanya antrian di meja makanan utama. Maka tanpa berlama-lama gw segera melupakan kegagalan barusan dan berjalan dengan langkah yang tegar menuju ke meja prasmanan. Makanan utama yang dihidangkan pun cukup mengobati kegalauan gw tentang kerasnya persaingan di antrian meja sate tadi.
Kami semua pun sudah merasa kenyang dan puas mencicipi hidangan yang tersedia. Kami sekeluarga pun menuju pelaminan untuk bersalaman dan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai dan kami pun pulang kerumah dengan hati yang riang.
Terima kasih buat kalian yang udah nyempetin buat mampir ke blog gw, gimana menurut kalian, apa kalian juga pernah ngalamin hal sama kaya yang barusan gw ceritain, hehe.
Kalian juga boleh berbagi cerita kalian lewat komentar dan jangan lupa juga buat share ke temen-temen kalian, sampai ketemu lagi di cerita berikutnya. :)
(Cerita ini gw buat khusus untuk ngerayain pernikahan sodara gw ADE TRI UTAMA dengan istri tercintanya ICHA tanggal 8 april 2017 Selamat menempuh hidup baru, dan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.)