Minggu, 26 Maret 2017

CALON BINTANG SEPAK BOLA

"You tried your best and your failed miserably. The lesson is, never try".
-Homer Simpson-

Gw memiliki beberapa bakat dan salah satunya adalah sepak bola. Kecintaan gw pada dunia sepakbola diawali dari jalanan. mungkin suatu hari nanti gw dapat menjadi streetballer yang dapat membawa kebanggaan bagi bangsa dan negara indonesia tercinta ini.
Diawali dengan aktivitas rutin setiap anak SD pada sore hari yaitu, bermain bola didepan jalanan komplek rumah. Gw pun mulai sedikit demi sedikit mengasah kemahiran gw dalam menggiring bola. Menggocek lawan satu persatu untuk mencetak gol yang spektakuler dan melakukan selebrasi yang indah setelah membobol gawang lawan.
Pada sore itu, alam terasa sangat bersahabat. Awan senja menghiasi langit yang sangat indah. Kendaraan yang berlalu lalang pun tak banyak, sehingga kita dapat menggelar liga bergengsi di gang rumah gw antara tim anak bawang (gue) dan tim jangkung (soalnya orangnya tinggi-tinggi). Liga ini sangat bergengsi bagi kami, karena akan menentukan siapa pemain yang terhebat yang ada di gang komplek kami ini.
Mengenai peraturannya, pertama tim terdiri dari 3 orang, tidak ada penjaga gawang (karena gawangnya kecil), tidak ada wasit, bola dinyatakan out kalo kejebur got, dan waktu pertandingan akan berakhir bila adzan magrib sudah dikumandangkan. Tim gw diisi oleh 3 punggawa terkuat yaitu adit, rifki,dan gw. Sedangkan tim musuh diisi oleh odi, andri dan wendi.
Laga ini laga yang penting buat kami, karena antara tim anak bawang dan tim jangkung itu, ibarat Manchester united melawan Manchester city. Dimana persaingan sudah berlangsung sejak lama demmi membuktikan siapa tim terkuat yang ada di gang komplek kami. Jadi kami akan bertarung habis-habisan demi mendapatkan kemenangan.
Diawal pertandingan kami memiliki keunggulan untuk melakukan kick off pertama kali (karena si adit tadi menang suit sama si wendi), tanpa ragu dia pun mengoper bola ke gw kan kita bertiga pun siap menyerang.
Pertahanan tim jangkung memang tidak bisa di anggap remeh. Dengan postur badan yang yang tinggi mereka memiliki keunggulan untuk menangani bola-bola atas. Jadi gw dan tim berinisiatif melakukan operan-operan pendek untuk melewati pertahanan tim jangkung.
Rifki yang memiliki kecerdikan pun bergerak dengan lincah ke arah gawang, sedangkan adit melakukan tipuan untuk mengecoh lawan. Gw pun tidak hanya berdiam diri, setelah mendapatkan kesempatan karena berhasil menggocek salah satu pemain tim jangkung, gw pun langsung melakukan operan terobosan pada rifki. Setelah bola berada di kaki rifki, sontak pemain tim jangkung terkejut dan langsung menyergap rifki agar tidak memasukkan bola ke gawang mereka. Kecerdikan rifki melihat situasi pun menjadi nilai lebih dari sobat gw yang satu ini, karena melihat tim jangkung berlari untuk menghadang dia, maka dia langsung mengoper ke adit yang sudah bersiap dibelakang musuh dan pada posisi yang dekat dengan gawang. Tanpa menyianyiakan kesempatan dari kawan-kawannya adit pun memasukan bola ke gawang tim jangkung dan kita bertiga bersorak dengan gembira karena berhasil membobol gawang musuh.
Pertarungan yang sengit ini berlangsung cukup alot. Kami sudah mengeluarkan seluruh kemampuan kami, begitu pula tim musuh. skor bergerak dengan sangat cepat, setelah kami berhasil membobol gawang tim jangkung, tim jangkung pun dapat segera menyamakan kedudukan. Drama ini terjadi hingga skor menjadi 3-2 untuk kemenangan tim kami, dengan stamina yang mulai menurun, kami bertiga mulai kesulitan untuk menjaga konsentrasi hingga kami melakukan kesalahan penjagaan terhadap tim lawan dan BOOMMM, kami kebobolan lagi. skor kini menjadi 3-3.
Waktu yang semakin menipis ini tidak menyurutkan semangat gw untuk mendapatkan kemenangan. Setelah kick off dilakukan adit, gw pun langsung mengeluarkan kemampuan maksimal gw untuk menggiring bola. Rifki pun tidak tinggal diam, dia langsung melakukan gerakan-gerakan mengecoh bersama dengan adit. Entah sudah berapa kali bola berpindah kaki, dari gw ke rifki, kemudian ke adit, kemudian ke gw, ke adit lagi. rotasi pergerakan itu kami lakukan kira-kira selama lima menit untuk mengecoh dan melemahkan pertahanan tim musuh.
Benar saja, gw melihat ada kelemahan dari sisi penjagaan si andri. Gw pun langsung berlari menuju posisi yang baik tersebut dan rifki pun yang kini sedang memegang bola melihat pergerakan dari gw, langsung memberikan umpan trobosan ke arah gw dan gw pun dapat menerima bola dengan sempurna kemudian menendangnya sekeras mungkin ke arah gawang musuh.
Kami bertiga seperti melihat secercah sinar di ujung lorong gelap. Semangat kami mulai timbul lagi, namun semua harapan itu dihancurkan oleh si wendi. Entah dari mana anak ini bisa membaca taktik penyerangan kami sehingga laju bola ke gawang dapat di tangkisnya dengan kakinya yang panjang agar keluar dari lapangan (bolanya kejebur got).
Muka yang tadinya semangat menjadi lesu kembali. Disini lah gw mulai bersikap. Naluri kepemimpinan gw pun mulai bekerja, gw rangkul mereka dan gw bilang pada mereka.
"Tenang... Ambil tuh bola di got, trus oper ke gw". kata gw sambil bergaya layaknya pemain kunci dalam tim.
Merasa mendapat angin segar dan memang sudah kehabisan akal juga, mereka pun menatap gw layaknya harapan terakhir mereka untuk menang. Dan tanpa banyak kata-kata lagi rifki segera mengambil bola dari got, dan bersiap mengoper ke gw. Dan dari sinilah keajaiban gw akan bekerja menyelamatkan harapan temen-temen gw.
Ibaratnya melihat tayangan lambat di televisi. Bola yang dioperkan rifki berjalan pelan ke arah gw. Gw pun dalam kondisi bebas tanpa pengawalan. gw pun berlari sekuat tenaga sambil menggocek musuh. Satu musuh terlewati, dua musuh terlewati dan hanya menyisakan satu musuh lagi.
Dengan sedikit gerakan tipu gw berhasil melewati pertahanan terakhir dari tim musuh. Pikiran gw sudah melayang layang ke arah kemenangan, gw merasa seperti berada di tempat yang dipenuhi cahaya dan terbang bersama bidadari. Hanya satu hal yang ada di pikiran gw, tim gw akan menang dan gw yang berperan sebagai pemain kunci dan juga penentu kemenangan tim.
Tapi tiba-tiba, muncul kaki dari belakang gw, gw pun terkejut dan kembali sadar. Kaki itu ternyata milik si odi, kaki panjang itu pun menggaet kaki gw yang sedang berlari kencang dan setelah kembali tersadar dari lamunan kemenangan tadi, gw seperti melihat garis hitam didepan gw, yang kian lama kian mendekat dan mendekat. Apakah itu?
Jadi, begini kronologinya. Setelah mendapat tackling keras dari si odi barusan, badan gw pun terpental ke depan akibat dari kaki gw yang tersandung kaki si odi. Dan ternyata ada sepedah somay yang tidak sengaja sedang lewat di gang komplek rumah kami. Gw pun tidak dapat mengendalikan tubuh gw yang kehilangan keseimbangan tersebut. Dan ternyata garis hitam yang gw lihat semakin dekat tersebut adalah ban sepeda dari kang somay tersebut, lalu kalian pasti taukan apa yang terjadi.
Yup, jidat gw benjol segede bola kasti. Gw pun menangis dengan keras sampe bokap gw keluar trus gendong gw ke dalem rumah. Gw hanya bisa menyesali karena harus gagal menjadi penyelamat dan memberikan kemenangan untuk tim.
Karena kejadian tersebut, pertandingan pun disudahi lebih awal. Kaena takut bakalan benjol juga kaya gw.

Tidak ada komentar: